Istri dari seorang pria yang berutang sejumlah besar uang kepada ayah Takeru datang berkunjung. Takeru tidak mengerti situasinya, tetapi sebagai imbalan untuk melunasi utang tersebut, sang istri meminta agar ia dapat mengurus kebutuhan sehari-hari Takeru. Takeru bingung, tetapi melihat keadaan wanita itu yang putus asa, ia memutuskan untuk menerima. Beginilah cerita dimulai. Wanita itu memiliki seorang putri. Ia datang bersamanya, seperti yang diminta ibunya, untuk mengurus kebutuhan sehari-hari Takeru. Tiba-tiba, ibu dan anak perempuan itu akhirnya tinggal bersama di rumah Takeru. Terlebih lagi, mereka menjalin hubungan ibu-anak perempuan. Inilah poin kunci dari cerita ini. Sang ibu tentu menyadari bahwa tidak mungkin ia dapat melunasi utang besar itu hanya dengan "perawatan pribadi." Kemungkinan besar ia merencanakan jenis "perawatan" yang berbeda, meskipun itu adalah jenis perawatan pribadi yang sama. Namun, ia tahu bahwa jika ia jujur mengatakan hal itu kepada Takeru, Takeru tidak akan menerimanya dengan mudah. Jadi ia melakukan sesuatu yang tidak terduga. Tiba-tiba ia mendekati bagian bawah tubuh Takeru dan memasukkannya ke dalam mulutnya. Takeru terkejut dan tercengang. Lebih parahnya lagi, ia mendesak putrinya untuk memasukkan penis Takeru ke dalam mulutnya juga, dan bersama-sama, ibu dan anak perempuan itu, mereka mengajak Takeru ke dalam pesta seks mabuk-mabukan.